Profil Desa Klandaran
Ketahui informasi secara rinci Desa Klandaran mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Klandaran, Kecamatan Ngombol, Purworejo, merupakan sebuah desa agraris yang dikenal dengan sejarahnya yang kaya dan lokasi strategisnya diapit oleh persawahan. Sebagian besar warga mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber utama mata pencaharian.
-
Lumbung Pertanian
Desa Klandaran memiliki lahan persawahan yang luas dan subur, menjadikannya salah satu lumbung padi di Kecamatan Ngombol.
-
Sejarah Berharga
Desa ini menyimpan kisah legenda Ki Glidik yang menjadi bagian penting dari identitas lokal dan asal-usul nama desa.
-
Lokasi Strategis
Berada di jalur utama yang menghubungkan Purwodadi dan Grabag, desa ini memiliki aksesibilitas yang baik, mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
Desa Klandaran, yang berlokasi di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, merupakan sebuah wilayah yang memiliki kekhasan, baik dari segi geografis maupun historis. Desa ini dikenal sebagai desa agraris dengan lahan persawahan yang dominan, menjadi penopang utama kehidupan masyarakatnya. Namun di balik aktivitas sehari-hari yang erat dengan pertanian, Desa Klandaran juga menyimpan kisah-kisah masa lalu yang membentuk identitasnya. Profil ini mengupas tuntas potensi dan karakteristik desa ini, dari sejarahnya yang unik hingga upaya pembangunan yang dilakukan pemerintah desa. Artikel ini ditulis dengan gaya jurnalistik yang informatif dan objektif, mengandalkan data dan fakta dari sumber terpercaya.
Geografi dan Demografi: Jantung Desa Agraris
Secara geografis, Desa Klandaran menempati posisi yang strategis di wilayah Kecamatan Ngombol. Berdasarkan informasi yang tersedia, batas-batas Desa Klandaran ialah Desa Brian di timur, Desa Susuk di barat, Desa Jombang di utara dan wilayah persawahan di selatan. Letak ini mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan di desa ini merupakan area pertanian. Meskipun data spesifik mengenai luas wilayah dan jumlah penduduk tidak tersedia secara publik, karakteristik desa ini mencerminkan kehidupan yang erat dengan alam. Mata pencaharian utama penduduk ialah sebagai petani dan buruh tani, memanfaatkan lahan persawahan yang terhampar luas.Kehidupan sosial di Desa Klandaran ditopang oleh semangat kebersamaan dan gotong royong yang masih kental. Kondisi masyarakat yang saling mengenal dan memiliki ikatan kekeluargaan yang kuat menjadi modal sosial yang berharga dalam menghadapi berbagai tantangan. Masyarakat Klandaran dikenal ulet dan produktif, terutama dalam mengelola sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi mereka.
Pilar Ekonomi: Ketahanan Pangan dari Sektor Pertanian
Sektor pertanian merupakan motor penggerak perekonomian di Desa Klandaran. Lahan persawahan yang subur menjadikan desa ini sebagai salah satu produsen padi yang penting di Kecamatan Ngombol. Sistem irigasi yang tertata baik memastikan pasokan air yang stabil bagi tanaman, sehingga produktivitas hasil panen dapat terjaga sepanjang tahun. Petani di desa ini menerapkan praktik pertanian yang sudah dikenal secara turun-temurun, sambil terus mengadopsi teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi dan hasil panen.Selain padi, petani juga menanam komoditas palawija lainnya untuk diversifikasi. Ketergantungan ekonomi yang besar pada sektor pertanian menjadikan pemerintah desa berfokus pada program-program yang mendukung ketahanan pangan. Dukungan tersebut meliputi penyaluran bibit, pupuk, serta pelatihan teknis untuk meningkatkan keterampilan para petani. Upaya ini merupakan langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Sejarah dan Budaya: Makna di Balik Nama Klandaran
Desa Klandaran memiliki sejarah yang unik, yang diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi. Asal-usul nama desa ini tidak terlepas dari legenda Ki Glidik, seorang tokoh sakti yang dikenal dalam cerita rakyat setempat. Konon, nama Klandaran berasal dari peristiwa saat Ki Glidik mendapatkan wilayah kekuasaan dengan cara membakar hutan. Luas wilayahnya ditentukan oleh seberapa luas api membakar hutan, atau yang disebut "kumbul geni." Setelah Ki Glidik meninggal, ia dimakamkan di bawah pohon ndaru yang besar, dan wilayah itu kemudian dikenal sebagai "Kulondaruan Umbul Geni," yang lambat laun berubah menjadi Klandaran.Kisah ini memberikan identitas yang kuat bagi desa, dengan makam Ki Glidik atau Mbah Bagus Glidik yang dihormati sebagai pepunden. Warisan sejarah ini tidak hanya menjadi kebanggaan, melainkan juga cerminan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Pada masa penjajahan Belanda, Desa Klandaran sempat digabungkan dengan Desa Susuk dan Mendiro untuk mempermudah pengawasan, dan ketiganya diberi nama Mangunrejo. Namun, setelah kemerdekaan Indonesia, Desa Klandaran kembali berdiri sendiri, menegaskan otonominya.
Inisiatif Pembangunan dan Tantangan Masa Depan
Pemerintah Desa Klandaran terus berupaya meningkatkan kualitas hidup warganya melalui berbagai program pembangunan. Salah satu fokus utama adalah perbaikan infrastruktur, termasuk jalan desa dan saluran irigasi yang vital bagi sektor pertanian. Proyek-proyek ini dibiayai dari Dana Desa dan diawasi secara ketat oleh tim monitoring dari tingkat kecamatan untuk menjamin pelaksanaannya berjalan efektif. Pada Agustus 2025, terjadi serah terima jabatan kepala desa dari pejabat purna tugas kepada penjabat kepala desa, yang menandai fase baru dalam kepemimpinan desa.Selain pembangunan fisik, pemerintah desa juga berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat. Hal ini terlihat dari kolaborasi dengan Kecamatan Ngombol dalam kegiatan-kegiatan seperti monitoring intensif realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2). Partisipasi aktif masyarakat dalam pembayaran pajak menunjukkan kesadaran kolektif untuk mendukung pembangunan desa.Meskipun demikian, tantangan tetap ada, salah satunya yakni bagaimana mengoptimalkan potensi desa di luar sektor pertanian. Diversifikasi ekonomi, pengembangan industri kreatif, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah desa dan warganya. Dengan latar belakang sejarah yang kuat dan potensi pertanian yang melimpah, Desa Klandaran memiliki modal yang cukup untuk menghadapi masa depan yang lebih cerah, dengan terus memprioritaskan kolaborasi dan inovasi.
